Jumat, 24 April 2009

ALbUM FoToQ

Rabu, 22 April 2009

Rasulullah kena sihir????????????

Penjelasan Para Ulama tentang Hadits Sihir

dari Kitab: Meluruskan Pemahaman tentang Hadits Sihir
(studi Kritis Buku: Benarkah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam Pernah
Tersihir? karya Ali Umar Al Habsyi) Halaman : 237 - 253

Oleh: Al-Ustadz Askari Bin Jamal al-Bugisi

Ibnul Qayyim rahimahullah

Ibnul Qayyim Rahimahullah ketika menjelaskan kedudukan hadits sihir
menjelaskan:
"Hadits ini Tsabit (Shahih) menurut para ahli ilmu dalam bidang hadits,
mereka
telah menerimanya dan tidak berselisih tentang keshahihannya. walaupun
banyak
kalangan ahli kalam dan selainnya yang membantahnya, mengingkari dengan
keras
bahkan menganggapnya dusta. sebagian mereka ada yang menulis karangan khusus
tentang hal ini dan menuduh Hisyam (bin Urwah) sebagai penyebab (lemahnya).
Dan
yang maksimal (cercaan terhadap Hisyam bahwa mereka) menuduh Hisyam telah
keliru dan tersamarkan hadits ini atasnya, padahal sedikitpun dirinya tidak
demikian. Lalu (mereka) berkata: "Karena Nabi Shalallahu alaihi wasalam
tidak
mungkin terkena sihir, sebab hal itu akan membenarkan perkataan kaum kuffar:

"Tidaklah Kalian mengiktui kecuali seorang yang tersihir" (Q.S Al Furqon :8)

Lalu mereka berkata; dan seperti apa yang dikatakan oleh Fir'aun kepada
Musa:

"Sesungguhnya aku menganggapmu-wahai Musa-orang yang tersihir" (Q.S
Al-Isra:101)

Dan perkataan Kaum kepada Shaleh 'Alaihi Salam:
"Sesunguhnya engkau hanyalah termasuk orang-orang yang tersihir" (Asy-Syu'
ara:153)

Juga seperti perkataan Kaum Syu'aib kepada Syu'aib 'Alaihi Salam:
"Sesunguhnya engkau hanyalah orang yang tersihir". (Q.S Asy'ara:185)

Mereka juga mengatakan: "para Nabi tidak mungkin di sihir, sebab yang
demikian
itu meniadakan pemeliharaan Allah subahanahu wa ta'ala terhadapnya dan
menjaganya dari para Syaitan".

Semua yang mereka katakan tersebut tertolak menurut ahli ilmu. Sesungguhnya
Hisyam termasuk perawi yang paling tsiqah dan berilmu, tidak seorangpun dari
kalangan Imam mencela-nya yang mengakibatkan tertolaknya hadits (yang
diriwayatkannya). Apa pula urusan ahli kalam ikut-ikutan membicarakan hal
ini?
Telah diriwayatkan pula dari selain Hisyam Radhiallahuanhu dari 'Aisyah
radhiallahuanha dan telah sepakat pemilik dua Shahih (Bukhari dan Muslim)
dalam
menshahihkan hadits ini tidak seorangpun dari kalangan ahli Hadits dan Fiqih
yang menolaknya. Kisah ini Masyhur bagi ahli tafsir, sunan, hadits, sejarah
dan
fuqaha'. Mereka lebih alim tentang keadaan Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasalam dan kesahariannya daripada ahli kalam. (at-Tafsir al Qayyim:
5/406-407)

Lalu Mengatakan: "Sihir yang menimpa beliau Shalallahu 'alaihi wasalam
adalah
sejenis penyakit dari penyakit-penyakit yang muncul, kemudian Allah
Subahanahu
wata'ala menyembuhkannya. Hal tersebut bukan merupakan kekurangan (bagi
Rasul)
dan tidak ada celaan sedikitpun padanya, sesungguhnya penyakit boleh menimpa
para nabi, demikian pula pingsan. sungguh Nabi shalallahu 'alaihi wasalam
pernah pingsan ketika sakit, pernah terjatuh hingga terluka kaki beliau
Shalallahu 'alaihi wasalam dan tergores kulitnya. Ini termasuk bala'
(cobaan)
yang dengannya Allah subahanahu wa ta'ala mengangkat derajat beliau
shallalahu
'alaihi wasalam serta dengannya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam
mendapat
keutamaannya. Adapun cobaan paling berat yang di rasakan oleh para Nabi
adalah
cobaan yang mereka terima dari umatnya dari berbagai macam ujian, berupa
pembunuhan dan pemukulan, celaan dan penahanan. Maka bukanlah suatu hal yang
baru Jika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam mendapatkan ujian dari
sebagian
musuh-musuhnya dengan sejenis sihir, sebagaimana Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam telah di uji dengan lemparan panah dari musuhnya lalu panah tersebut
melukai Beliau shalallahu 'alaihi wasalam. Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasalam juga pernah di uji dengan diletakannya kotoran di atas punggung
Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam tatkala sujud, dan selain itu. (Ini semua,ed)
tidak
menunjukan kekurangan dan aib atas mereka (para nabi), bahkan menunjukan
kesempurnaan dan ketinggian derajat mereka di sisi Allah subahanahu wata'
ala.
(Q.S At-Tafsir al Qayyim, Jilid: 5/408)

Abu Fadhl 'Iyyadh bin Musa bin "Iyyadh al Yahshubi, yang Masyhur dengan nama
"al Qadhi bin 'Iyyadh"

Beliau Rahimahullah mengatakan dalam kitabnya "Asy-Syifa' ", ketika menjawab
syubhat orang-orang yang meragukan hadits tentang tersihirnya Nabi
shalallahu
'alaihi wasalam.

"Ketahuilah -semoga Allah subahanahu wata'ala memberi taufik kepada kami dan
kalian- bahwa hadits ini adalah hadits yang shahih yang di sepakati
keshahihannya. Kaum mulhid (atheis) telah mencerca hadits ini dan hal itu
semakin menguatkan kerendahan akal mereka-juga pengkaburan (al-haq) dari
Orang-orang yang semisal dengan mereka untuk membuat keraguan dalam syari'
at.
Sungguh Allah subahanahu wata'ala telah mensucikan syari'at serta nabi-Nya
dari
sesuatu yang mengaburkan perkaranya (berupa wahyu). Sihir yang di maksud
disini
hanyalah sejenis penyakit yang timbul, maka Boleh menimpa Beliau shalallahu
'alaihi wasalam sebagaimana berbagai jenis penyakit lain yang tidak mungkin
di
ingkari, dan hal itu tidaklah merusak kenabian Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam.

Adapun yang terdapat dalam riwayat bahwa dikhayalkan kepada Beliau
shalallahu
'alaihi wasalam telah melakukan sesuatu padahal tidak melakukannya, maka ini
tidaklah merusak sediktpun apa yang Beliau shalallahu 'alaihi wasalam
sampaikan, Beliau shalallahu 'alaihi wasalam syari'atkan, atau merusak
kejujuran Beliau shalallahu 'alaihi wasalam. sebab dalil telah jelas dan
mayoritas Ulama telah bersepakat bahwa Beliau shalallahu 'alaihi wasalam
adalah
maksum. Hal ini Hanyalah kejadian yang mungkin saja muncul dalam perkara
duniawi-yang Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tidak di utus karena (urusan
dunia) dan tidak ada keutamaan padanya. Sehingga selama di Dunia, bisa saja
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tertimpa berbagai penyakit halnya manusia
lain. Maka bukanlah suatu hal yang mustahil lantas di khayalkan kepada
Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam beberapa urusan yang pada hakekatnya tidak ada.
Akhirnya, Beliau shalallahu 'alaihi wasalam pun terbebas darinya dan kembali
seperti sedia kala.

Telah ditafsirkan juga bahwa perkara yang di khayalkan tersebut -dalam
hadits
yang lain- dari kalimat "sehingga dikhayalkan kepada Beliau shalallahu
n'alaihi
wasalam telah mendatangi istrinya padahal Beliau shalallahu 'alaihi wasalam
tidak mendatanginya."
Sufyan rahimahullah mengatakan: "Tidak ada khabar lain yang di nukilkan dari
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam selain dari yang telah di khabarkan -
Sufyan
- bahwa Beliau shalallahu 'alaihi wasalam ingin melakukannya dan ternyata
beliau tidak melakukannya, namun itu hanyalah bersifat goresan hati dan
khayalan.
Adapula yang mengatakan, "Yang dimaksud dalam hadits ini adalah Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam membayangkan sesuatu bahwa beliau melakukannya
namun
ternyata tidak melakukannya. Namun itu adalah khayalan yang Beliau
shalallahu
'alaihi wasalam sendiri tidak meyakini kebenarannya. Maka semua keyakinan
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tetaplah benar dan apa yang Beliau ucapkan
tetaplah terjaga.

Inilah yang aku temukan dari jawaban para Ulama kita tentang Hadits ini
dengan
tambahan penjelasan dari kami tentang makna perkataan mereka serta terhadap
beberapa isyarat yang mereka sebutkan dan setiap jawaban tersebut memuaskan.
Namun telah nampak bagiku penakwilan yang terdapat dalam hadits ini -yang
lebih
jelas dan lebih selamat dari celaan orang-orang yang sesat- yang dapat kita
petik dari hadits itu sendiri."

Kemudian Beliau Rahimahullah menyabutkan beberapa riwayat dan lafadz hadits
ini, lalu melanjutkan: "Dari kandungan riwayat-riwayat tersebut jelaslah
bahwa
sihir itu hanya menimpa zhahirnya Beliau shalallahu 'alaihi wasalam dan
jasadnya, bukan hati, keyakinan dan akalnya. Dan hal itu hanya memberikan
pengaruh pada penglihatan, mencegah dari menetubuhi istri dan makan beliau
shalallahu 'alaihi wasalam, sehingga tubuh Beliau shlallahu 'alaihi wasalam
lemas dan menyebabkan sakit. Maka makna perkataan "... dibayangkan kepada
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam mendatangi istrinya, namun tatkala Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam telah mendekatinya sihir tersebut mempengaruhi
tubuhnya (menjadi lemah), sehingga Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tidak
mampu melakukannya, sebagaimana sesuatu yang menimpa secara tiba-tiba
sehingga
melemahkan Beliau shalallahu 'alahi wasalam.

Adapun perkataan Aisyah, "....dan di khayalkan kepada Beliau bahwa Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam melakukan sesuatu dalam penglihatannya,
sebagimana
yang di sebutka dalam hadits: "Bahwa Beliau menyangka akan mampu melihat
seseorang dari orang lain, lalu yang ternyata tidak seperti yang beliau
shalallahu 'alaihi wasalam bayangkan, karena apa yang menimpa pandangannya
menyebabkan (tubuh Beliau shalallahu 'alaihi wasalam) menjadi lemah -bukan
sesuatu yang merusak pikirannya. (Kitab Asy-Syifa', Al Qadhi Iyyadh :
2/856-869,tahqiq Al Bijawi,Maktabah al-Iman)

Al Imam Al-Maziri rahimahullah

Beliau Rahimahullah Mengatakan: "Sebagian ahli Bid'ah telah mengingkari
hadits
ini dan menyangka hadits tersebut merendahkan kedudukan Nabi shalallahu
'alaihi
wasalam dan membuat keragu-raguan padanya, lalu mereka berkata: "segala
sesuatu
yang mengantarkan kepada (keraguan) tersebut maka itu bathil. Mereka
menyangka
bahwa terjadinya hal tersebut pada Beliau shalallahu 'alaihi wasalam dapat
menghilangkan kepercayaan terhadap syari'at beliau shalallahu 'alaihi
wasalam
bawa, sebab ada kemungkinan dengan kejadian ini dikhayalkan kepada beliau
telah
melihat jibril Alaihi salam padahal Jibril tidak ada disana, dan menyangka
telah di wahyukan kepada Beliau shalallahu 'alaihi wasalam sesuatu, padahal
tidak ada wahyu yang turun kepadanya,"

Beliau Melanjutkan: "Semua ini tertolak. sebab, dalil telah nyata menunjukan
kejujuran Nabi shalallahu 'alaihi wasalam terhadap apa yang disampaikannya
dari
Allah subahanahu wata'ala dan terpeliharanya penyampaian Beliau shalallahu
'alaihi wasalam. Berbagai mu'jizat menjadi saksi kejujuran Beliau shalallahu
'alahi wasalam. Maka beranggapan terhadap sesuatu yang telah terdapat dalil
-yang menyelisihi yang hal tersebut; adalah suatu kebatilan. Adapun yang
berhubungan dengan sebagian perkara dunia yang Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam pun tertimpa apa yang menimpa manusia lainnya seperti berbagai
penyakit, maka Bukan hal yang mustahil pula di khayalkan kepada Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam urusan dunia yang pada hakekatnya tidak ada,
dalam
keadaan Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tetap terpelihara darinya dalam
perkara agama. (di Nukilkan Oleh Al-Hafidz dalam Fathul Bari:10/237.
Demikian
pula An Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim:14/175 dan Kitab Difa' 'an
as-Sunnah,
Muhammad Abu Syahbah:26

Al Muhallab rahimahullah

Beliau rahimahullah berkata: Terjaganya Nabi shalallahu 'alaihi wasalam dari
para syaithon tidaklah mencegah kehendak mereka untuk mengganggu Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam. Telah disebutkan dalam "as-Shahih" bahwa syaitan
ingin merusak shalat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam maka Allah
menyelamatkannya dari syaithan tersebut. Demikian pula sihir yang
mendatangkan
kemudharatan kepadanya shalallahu 'alaihi wasalam tidaklah mengurangi
sedikitpun apa yang beliau sampaikan (dalam urusan agama), namun ini
termasuk
jenis kemudharatan berbagai penyakit apa yang beliau alami berupa kelemahan
untuk berbicara, ketidakmampuan melakukan sebagian perbuatan, atau
terjadinya
sesuatu yang membayangkan serta tidak berkepanjangan, tetapi segera sirna
dan
Allah subahanahu wata'ala membatalkan tipu daya para syaithan. (di nukil
Oleh
Al Hafidz dalam Fathul Bari: 10/238)

Fatwa Lajnah ad-Da'imah

Fatwah lajnah da'imah di Tanya, teks pertanyaannya sebagai berikut:

Apakah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam pernah terkena Sihir, dan
apakah
memberi pengaruh padanya?

Jawab: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam adalah seorang manusia, dapat
menimpa Beliau shalallahu 'alaihi wasalam apa-apa yang menimpa manusia
lainnya
dari berbagai penyakit, sikap melampaui batas sebagian manusia terhadapnya
dan
tindak kedzaliman mereka terhadap Beliau shalallahu 'alaihi wasalam
sebagaimana
manusia yang lainnya. Demikian pula hal-hal lain yang berhubungan dengan
perkara dunia yang Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tertimpa sesuatu
penyakit
atau sikap melampaui batas orang lain terhadapnya -dengan sihir misalnya-
yang
dengan sebab itu Beliau shalallahu 'alaihi wasalam membayangkan sesuatu
urusan
dunia yang hakekatnya tidak ada. Dibayangkan kepada Beliau shalallahu
'alaihi
wasalam menyetubuhi istrinya padahal Beliau shalallahu 'alaihi wasalam tidak
melakukannya, atau Beliau shalallahu 'alahi wasalam memiliki kekuatan untuk
menyetubuhinya, namun tatkala mendekati salah seorang dari mereka, tiba-tiba
muncul kelemahan dan hilang kekuatan beliau untuk melakukannya. Tetapi
musibah
yang menimpa Beliau shalallahu 'alaihi wasalam penyakit, atau sihir tersebut
tidaklah mempengaruhi penerimaan wahyu dari Allah subahanahu wata'ala dan
tidak
berhubungan dengan apa yang beliau sampaikan dari Allah subahanahu wata'ala
kepada umatnya, karena telah tegaknya berbagai dalil dari Al Qur'an dan
sunnah
dan kesepakatan para pendahulu umat ini yang menunjukan kemaksumannya
(terpeliaharanya) Beliau shalallahu 'alaihi wasalam dalam menerima wahyu,
menyampaikan, dan semua yang berhubungan dengan perkara-perkara agama. Dan
sihir adalah sejenis penyakit yang menimpa Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam."

Kemudian Al-Lajnah menyebutkan Hadits Aisyah radhiallahu anha, lalu
melanjutkan: "Barang siapa yang mengingkari terjadinya hal itu, sungguh dia
telah menyelisih dalil-dalil, ijma' para sahabat dan pendahulu umat ini.
Lalu
berpegang dengan syubhat dan prasangka yang tidak memiliki pondasi
kebenaran,
sehingga tidak bisa di jadikan sebagai sandaran. Telah dirinci masalah ini
oleh
Al-Allamah Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul Ma'ad dan Al-Hafidz Ibnu Hajar
dalam Fathul Bari."

Wabillahi at-taufiq, washalallahu ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi washabihi
wasallam

Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil: Abdurrazzaq Afifi
Anggota: Abdullah bin Qu'ud
Abdullah bin Ghudyyan

(Fatawa al Lajnah ad-Da'imah: No.4015)

Fatwa Syaikh bin Baz rahimahullah

Beliau rahimahullah menjawab pertanyaan seputar Hadits tentang tersihirnya
Nabi
shalallahu 'alaihi wasalam: "Ini benar adanya, terdapat dalam hadits yang
shahih dan hal itu terjadi di madinah. tatkala wahyu telah turun (secara
berangsur) dan telah tegak tonggak risalah (yang beliau sampaikan), telah
tampak berbagai tanda kenabian Beliau shalallahu 'alaihi wasalam dan
kebenaran
risalahnya, serta Allah subahanahu wata'ala menolong nabi-Nya mengalahkan
kaum
musyrikin dan menghinakan mereka; seorang dari Yahudi yang bernama Labid bin
Al-A'sham ingin mengganggu Beliau shalallahu 'alahi wasalam. Dia pun membuat
simpul sihir pada sisir, rontokan rambut, dan mayang kurma jantan, sehingga
di
bayangkan kepada beliau shalallahu 'alaihi wasalam melakukan sesuatu
terhadap
keluarganya padahal ternyata tidak melakukannya. Namun tetap
-walhamdulillah-akalnya, perasaannya, dan pemahamannya terhadap Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam beritakan kepada manusia tidaklah terganggu.
Beliau
shalallahu alaihi wasalam tetap memberitakan kepada manusia kebenaran yang
telah Allah subahanahu wata'ala wahyukan kepadanya, namun beliau shalallahu
'alaihi wasalam merasakan sesuatu yang memberikan sebagian pengaruh dalam
hubungannya dengan Istrinya, sebagaimana yang di katakan aisyah radhiallahu
anha bahwa di bayangkan kepada beliau shalallahu 'alaihi wasalam melakukan
sesuatu bersama keluarganya di rumah dan ternyata Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam tidak melakukannya. Maka datanglah wahyu kepada Beliau shalallahu
'alaihi wasalam dari Rabb-Nya subahanahu wata'ala melalui Jibril 'alaihi
salam
mengabarkan apa yang telah telah terjadi pada Beliau shalallahu 'alaihi
wasalam. Diutuslah (sebagian sahabat) untuk mengeluarkan (simpul sihir) dari
sumur milik salah seorang Anshar tersebut dan melenyapkan (pengaruh
sihir)-nya.
akhirnya hilanglah pengaruh tersebut -segala puji bagi Allah- Allah
menurunkan
kepada Beliau shlallahu 'alaihi wasalam dua surat: almu'awwidzatain (al
Falaq
dan An-Nas, pen), Lalu Beliau shalallahu 'alahi wasalam membacanya. Maka
hilanglah setiap gangguan tersebut. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam
bersabda: "tidak ada seorang yang berita'awwudz yang menandingi keduanya".
(HR.
Abu Dawud dari 'Ugbah bin Amir dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih
al-Jami' : 7949,pen)

Dan (hal itu) tidaklah mengakibatkan sesuatu yang memudharatkan manusia,
atau
merusak risalah atau wahyu yang Beliau shalallahu 'alaihi wasalam bawa.
Allah
subahanahu wata'ala telah memeliharanya dari manusia atas sesuatu yang
mencegah
terhalanginya risalah yang Beliau bawa, atau tercegah dari menyampaikannya.

Adapun yang menimpa para rasul berupa jenis-jenis gangguan, Beliau
shalallahu
'alaihi waslam pun tidak terpelihara darinya, hal itu pun menimpa Rasulullah
shalallahu 'alaihi wasalam. Diantaranya juga, terlukanya Beliau shalallahu
'alaihi wasalam pada perang Uhuhd, kepala Beliau di Pukul dengan alat
pelinfung
kepala hingga sebagian besinya masuk kedalam dua pipi Beliau shlallahu
'alaihi
waslam, serta terjatuh pada sebagian lubang yang terdapat di sana. Dan
mereka
(Rasulullah dan para sahabat) telah disempitkan kehidupannya sewaktu di
Makkah,
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam mengalami sesuatu yang telah menimpa para
rasul sebelumnya. Inilah Sunatullah, dengannya Allah subahanahu wata'ala
mengangkat derajat Beliau shalallahu 'alaihi wasalam meninggikan
kedudukannya,
dan melipatgandakan kebaikan-kebaikannya. Namun Allah senantiasa memelihara
Beliau shalallahu 'alaihi wasalam dari sisi bahwa mereka tidak mampu
membunuhnya, dan tidak mampu mencegahnya menyampaikan risalah. Tidak satupun
yang mampu menghalagi apa saja yang wajib beliau sampaikan, sungguh Beliau
shalallahu 'alaihi wasalam telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah,
mudah-mudahan shalawat dan salam Allah subahanahu wata'ala senantiasa
tercurah
atas Beliau shalallahu 'alaihi wasalam. (Fatwa Syaikh bin Baz :1/6.Bab.
Al-llaj
Li Man bihi Sharf aw 'Athf aw Sihr)

Kebaikan Pepaya untuk Sperma


Vitamin C dalam pepaya menambah kualitas dan kuantitas sperma

Tahukah kamu, selain menjadi aktioksidan untuk kanker, pepaya juga membuat sperma menjadi lebih sehat. Pepaya kaya akan vitamin C dan merupakan sumber antioksidan yang baik. Kandungan serat di dalamnya juga halus, sehingga baik dikonsumsi oleh kalangan balita sampai usia lanjut.

Pohon pepaya aslinya berasal dari Meksiko Selatan. Tingginya dapat mencapai ± 10 meter, dan buahnya dapat dinikmati kapan saja. Tanaman pepaya kini telah meluas, khususnya di negara tropis.Dalam pengobatan tradisional Cina, pepaya dikenal dapat mengatasi gangguan pencernaan. Buah yang tidak mengenal musim ini dapat menghilangkan cacing usus. Pepaya masak dapat digunakan untuk penyembuhan disentri, rematik, dan yang bermasalah dengan produksi lendir.Yayasan Kanker Internasional melaporkan tentang manfaat vitamin C dan karoten, yang banyak terdapat dalam pepaya, untuk membantu mencegah kanker. Muncul anjuran diet makanan yang mengandung vitamin C dan karotenoid untuk mencegah kanker paru-paru. Cara ini juga kemungkinan dapat melawan kanker kolon, pankreas, kandung kemih, serta mengurangi radikal bebas yang merupakan pencetus kanker. Rokok merupakan ikatan oksidan yang dapat dilawan dengan antioksidan. Untuk perokok sebaiknya tingkatkan konsumsi vitamin C untuk menyamai kadar vitamin C bagi yang bukan perokok.

Vitamin C sangat esensial untuk pembentukan sperma. Perbaikan untuk hal ini memerlukan waktu satu bulan dengan meningkatkan konsumsi vitamin C sebanyak 500 miligram. Kualitas dan kuantitas sperma serta aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan menambah konsumsi vitamin C. Vitamin C juga dapat mengurangi risiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Para peneliti percaya bahwa vitamin C juga dapat menghambat penuaan dengan memperbarui sel darah putih.


Selasa, 21 April 2009

Asuhan Keperawatan Stroke-STROKE (CVA: Celebrovaskuler Accident)

Definisi:

Secara umum gangguan pembuluh darah otak atau stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral. Merupakan suatu gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral, misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vascular dasar, misalnya aterosklerosis, arteritis, trauma, aneurisme dan kelainan perkembangan.

Stroke dapat juga diartikan sebagai gangguan fungsional otak yang bersifat:

© fokal dan atau global

© akut

© berlangsung antara 24 jam atau lebih

© disebabkan gangguan aliran darah otak

© tidak disebabkan karena tumor/infeksi

Stroke dapat digolongkan sesuai dengan etiologi atau dasar perjalanan penyakit. Sesuai dengan perjalanan penyakit, stroke dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Serangan iskemik sepintas (TIA) : merupakan gangguan neurologis fokal yang timbul mendadak dan menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam.

2. Progresif/inevolution (stroke yang sedang berkembang) : perjalanan stroke berlangsung perlahan meskipun akut. Stoke dimana deficit neurologisnya terus bertambah berat.

3. Stroke lengkap/completed : gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan sedikit perbaikan. Stroke dimana deficit neurologisnya pada saat onset lebih berat, bisa kemudian membaik/menetap

Klasifikasi berdasarkan patologi:

1. Stroke hemoragi: stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa,

2. stroke non hemoragi: stroke yang disebabkan embolus dan thrombus.

Etiologi

Penyebab utama dari stroke diurutkan dari yang paling penting adalah aterosklerosis (trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit vascular perifer.


Tanda dan Gejala

Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adequat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.

1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)

2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah “Bell’s Palsy

3. Tonus otot lemah atau kaku

4. Menurun atau hilangnya rasa

5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia

6. Gangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kata; afhasia atau disfasia: bicara defeksif/kehilangan bicara)

7. Gangguan persepsi

8. Gangguan status mental


Faktor resiko

Yang tidak dapat dikendalikan: Umur, factor familial dan ras.

Yang dapat dikendalikan: hipertensi, penyakit kardiovaskuler (penyakit arteri koronaria, gagal jantung kongestif, hipertrofi ventrikel kiri, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif), kolesterol tinggi, obesitas, kadar hematokrit tinggi, diabetes, kontrasepsi oral, merokok, penyalahgunaan obat, konsumsi alcohol.

Keterangan:

v Cardiovaskuler disease.

Adanya emboli dan thrombus pada otak dapat disebabkan oleh penyakit cardiovaskuler, mis : arterosklerosis

v Kadar hematokrit tinggi

Darahnya cepat mengental menyebabkan aliran darah itu lambat sehingga sel darah muda pecah dan mengendap meninbulkan trombus→stroke

v Diabetes
Hipergligekemia, darahnya kental sehingga beresiko membentuk endapan pada pembuluh darah ( thrombus ) → stroke

v Kontrasepsi oral + hipertensi, usia > 35 tahun, merokok, kadar esterogen tinggi

v Penurunan tekanan darah terlalu lama
aliran darah ke otak berkurang sehingga ferfusi 02 ke otak berkurang →stroke

Patofisiologi

  1. Trombosis (penyakit trombo - oklusif) merupakan penyebab stroke yang paling sering.

Arteriosclerosis selebral dan perlambatan sirkulasi selebral adalah penyebab utama trombosis selebral, yang adalah penyebab umum dari stroke. Tanda-tanda trombosis selebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien mengalami pusing, perubahan kognitif atau kejang dan beberapa awitan umum lainnya. Secara umum trombosis selebral tidak terjadi secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralysis berat pada beberapa jam atau hari.

Trombosis terjadi biasanya ada kaitannya dengan kerusakan local dinding pembuluh darah akibat atrosklerosis. Proses aterosklerosis ditandai oleh plak berlemak pada pada lapisan intima arteria besar. Bagian intima arteria sereberi menjadi tipis dan berserabut , sedangkan sel – sel ototnya menghilang. Lamina elastika interna robek dan berjumbai, sehingga lumen pembuluh sebagian terisi oleh materi sklerotik tersebut. Plak cenderung terbentuk pada percabangan atau tempat – tempat yang melengkung. Trombi juga dikaitkan dengan tempat – tempat khusus tersebut. Pembuluh – pembuluh darah yang mempunyai resiko dalam urutan yang makin jarang adalah sebagai berikut : arteria karotis interna, vertebralis bagian atas dan basilaris bawah. Hilangnya intima akan membuat jaringan ikat terpapar. Trombosit menempel pada permukaan yang terbuka sehingga permukaan dinding pembuluh darah menjadi kasar. Trombosit akan melepasakan enzim, adenosin difosfat yang mengawali mekanisme koagulasi. Sumbat fibrinotrombosit dapat terlepas dan membentuk emboli, atau dapat tetap tinggal di tempat dan akhirnya seluruh arteria itu akan tersumbat dengan sempurna.

2. Embolisme : embolisme sereberi termasuk urutan kedua dari berbagai penyebab utama stroke. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibanding dengan penderita trombosis. Kebanyakan emboli sereberi berasal dari suatu trombus dalam jantung, sehingga masalah yang dihadapi sebenarnya adalah perwujudan dari penyakit jantung. Meskipun lebih jarang terjadi, embolus juga mungkin berasal dari plak ateromatosa sinus karotikus atau arteria karotis interna. Setiap bagian otak dapat mengalami embolisme, tetapi embolus biasanya embolus akan menyumbat bagian – bagian yang sempit.. tempat yang paling sering terserang embolus sereberi adalah arteria sereberi media, terutama bagian atas.

3. Perdarahan serebri : perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab utama kasus GPDO (Gangguan Pembuluh Darah Otak) dan merupakan sepersepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteri serebri. Ekstravasasi darah terjadi di daerah otak dan /atau subaraknoid, sehingga jaringan yang terletakdi dekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini sangat mengiritasi jaringan otak, sehingga mengakibatkan vasospasme pada arteria di sekitar perdarahan. Spasme ini dapat menyebar ke seluruh hemisper otak dan sirkulus wilisi. Bekuan darah yang semula lunak menyerupai selai merah akhirnya akan larut dan mengecil. Dipandang dari sudut histologis otak yang terletak di sekitar tempat bekuan dapat membengkak dan mengalami nekrosis. Karena kerja enzim – enzim akan terjadi proses pencairan, sehingga terbentuk suatu rongga. Sesudah beberapa bulan semua jaringan nekrotik akan terganti oleh astrosit dan kapiler – kapiler baru sehingga terbentuk jalinan di sekitar rongga tadi. Akhirnya rongga terisi oleh serabut – serabut astroglia yang mengalami proliferasi. Perdarahan subaraknoid sering dikaitkan dengan pecahnya suatu aneurisme. Kebanyakan aneurisme mengenai sirkulus wilisi. Hipertensi atau gangguan perdarahan mempermudah kemungkinan ruptur. Sering terdapat lebih dari satu aneurisme.


Diagnosis

Pada diagnosis penyakit serebrovaskular, maka tindakan arteriografi adalah esensial untuk memperlihatkan penyebab dan letak gangguan. CT Scan dan MRI merupakan sarana diagnostik yang berharga untuk menunjukan adanya hematoma, infark atau perdarahan. EEG dapat membantu dalam menentukan lokasi.


Penatalaksanaan

Secepatnya pada terapeutik window (waktu dari serangan hingga mendapatkan pengobatan maksimal).

Therapeutik window ini ada 3 konsensus:

1. Konsensus amerika : 6 jam

2. Konsensus eropa: 1,5 jam

3. Konsensus asia: 12 jam

Prinsip pengobatan pada therapeutic window:

1. Jaringan penubra ada aliran lagi sehingga jaringan penubra tidak menjadi iskhemik.

2. Meminimalisir jaringan iskhemik yang terjadi.

Terapi umum:

Untuk merawat keadaan akut perlu diperhatikan faktor – faktor kritis sebagai berikut :

1. Menstabilkan tanda – tanda vital

a. memepertahankan saluran nafas (sering melakukan penghisapan yang dalam , O2, trakeotomi, pasang alat bantu pernafasan bila batang otak terkena)

b. kendalikan tekanan darah sesuai dengan keadaan masing – masing individu ; termasuk usaha untuk memperbaiki hipotensi maupun hipertensi.

2. Deteksi dan memperbaiki aritmia jantung

3. Merawat kandung kemih. Sedapat mungkin jangan memasang kateter tinggal; cara ini telah diganti dengan kateterisasi “keluar – masuk” setiap 4 sampai 6 jam.

4. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin :

a. penderita harus dibalik setiap jam dan latihangerakan pasif setiap 2 jam

b. dalam beberapa hari dianjurkan untuk dilakukan gerakan pasif penuh sebanyak 50 kali per hari; tindakan ini perlu untuk mencegah tekanan pada daerah tertentu dan untuk mencegah kontraktur (terutama pada bahu, siku dan mata kaki)

Terapi khusus:

Ditujukan untuk stroke pada therapeutic window dengan obat anti agregasi dan neuroprotektan. Obat anti agregasi: golongan pentoxifilin, tielopidin, low heparin, tPA.

1. Pentoxifilin:

Mempunyai 3 cara kerja:

v Sebagai anti agregasi → menghancurkan thrombus

v Meningkatkan deformalitas eritrosit

v Memperbaiki sirkulasi intraselebral

2. Neuroprotektan:

- Piracetam: menstabilkan membrane sel neuron, ex: neotropil

Cara kerja dengan menaikkan cAMP ATP dan meningkatkan sintesis glikogen

- Nimodipin: gol. Ca blocker yang merintangi masuknya Ca2+ ke dalam sel, ex.nimotup

Cara kerja dengan merintangi masuknya Ca2+ ke dalam sel dan memperbaiki perfusi jaringan otak

- Citicholin: mencegah kerusakan sel otak, ex. Nicholin

Cara kerja dengan menurunkan free faty acid, menurunkan generasi radikal bebas dan biosintesa lesitin

- Ekstrax gingkobiloba, ex ginkan

Pengobatan konservatif:

Pada percobaan vasodilator mampu meningkatkan aliran darah otak (ADO), tetapi belum terbukti demikian pada tubuh manusia. Dilator yang efektif untuk pembuluh di tempat lain ternyata sedikit sekali efeknya bahkan tidak ada efek sama sekali pada pembuluh darah serebral, terutama bila diberikan secara oral (asam nikotinat, tolazolin, papaverin dan sebagainya), berdasarkan uji klinis ternyata pengobatan berikut ini masih berguna : histamin, aminofilin, asetazolamid, papaverin intraarteri.


Pembedahan:

Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darah otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian:

1. Perubahan pada tingkat kesadaran atau responivitas yang dibuktikan dengan gerakan, menolak terhadap perubahan posisi dan respon terhadap stimulasi, berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang

2. Ada atau tidaknya gerakan volunteer atau involunter ekstremitas, tonus otot, postur tubuh, dan posisi kepala.

3. kekakuan atau flaksiditas leher.

4. Pembukaan mata, ukuran pupil komparatif, dan reaksi pupil terhadap cahaya dan posisi okular.

5. Warna wajah dan ekstremitas, suhu dan kelembaban kulit.

6. Kualitas dan frekuensi nadi, pernapasan, gas darah arteri sesuai indikasi, suhu tubuh dan tekanan arteri.

7. kemampuan untuk bicara

8. Volume cairan yang diminum dan volume urin yang dikeluarkan setiap 24 jam.

Diagnosa yang mungkin muncul:

1. Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparese, kehilangan koordinasi dan keseimbangan, spastisitas, dan cedera otak

2. nyeri b.d hemiparese dan disuse

3. Kurang perawatan diri b.d gejala sisa stroke

4. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak

5. Perubahan proses berpikir b.d kerusakan otak, konfusi, ketidakmampuan mengikuti instruksi

6. Inkontinensia b.d kandung kemih flaksid, ketidak stabilan detrusor

7. Perubahan proses keluarga b.d penyakit berat dan beban pemberian perawatan


Rencana Keperawatan

No

Diagnosa

Tujuan/KH

Intervensi

Rasional

1.

Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparese, kehilangan koordinasi dan keseimbangan, spastisitas, dan cedera otak

Ambulasi/ROM normal dipertahankan

KH:

-Sendi tidak kaku

-Tidak terjadi atropi otot

1. Terapi latihan

Mobilitas sendi

-Jelaskan pada klien&kelg tujuan latihan pergerakan sendi.

-Monitor lokasi&ketidaknyamanan selama latihan

-Gunakan pakaian yang longgar

-Kaji kemampuan klien terhadap pergerakan

-Encourage ROM aktif

-Ajarkan ROM aktif/pasif pada klien/kelg.

-Ubah posisi klien tiap 2 jam.

-Kaji perkembangan/kemajuan latihan

2. Self care Assistance

-Monitor kemandirian klien

-bantu perawatan diri klien dalam hal: makan,mandi, toileting.

-Ajarkan keluarga dalam pemenuhan perawatan diri klien.

Pergerakan aktif/pasif bertujuan untuk mempertahankan fleksibilitas sendi

Ketidakmampuan fisik dan psikologis klien dapat menurunkan perawatan diri sehari-hari dan dapat terpenuhi dengan bantuan agar kebersihan diri klien dapat terjaga

2.

Nyeri kepala b.d hemiparese, disuse

Klien dapat mengontrol nyeri

KH:

-Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang

-Klien dapat mendeskripsikan bagaimana mengontrol nyeri

-Klien mengatakan kebutuhan istirahat dapat terpenuhi

-Klien dapat menerapkan metode non farmakologik untuk mengontrol nyeri

1. Identifikasi nyeri yang dirasakan klien (P, Q, R, S, T)

2. Pantau tanda-tanda vital.

3. Berikan tindakan kenyamanan.

Ajarkan teknik non farmakologik (relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan nyeri.

4. Berikan analgetik sesuai indikasi

Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.

Memberikan dukungan menurunkan ketegangan otot, meningkatkan relaksasi, menfokuskan ulang perhatian, meningkatkan rasa control diri dan kemampuan kopimg.

Titik managemen intervensi

3.

Resiko infeksi b.d prosedur invasif

Pasien tidak mengalami infeksi

KH:

Klien bebas dari tanda-tanda infeksi

-Klien mampu menjelaskan tanda&gejala infeksi

1. Mengobservasi&melaporkan tanda&gejala infeksi, spt kemerahan, hangat, rabas dan peningkatan suhu badan

2. mengkaji suhu klien netropeni setiap 4 jam, melaporkan jika temperature lebih dari 380C

3. Menggunakan thermometer elektronik atau merkuri untuk mengkaji suhu

4. Catat7laporkan nilai laboratorium

5. kaji warna kulit, kelembaban kulit, tekstur dan turgor lakukan dokumentasi yang tepat pada setiap perubahan

6. Dukung untuk konsumsi diet seimbang, penekanan pada protein untuk pembentukan system imun

Onset infeksi dengan system imun diaktivasi&tanda infeksi muncul

Klien dengan netropeni tidak memproduksi cukup respon inflamasi karena itu panas biasanya tanda&sering merupakan satu-satunya tanda

Nilai suhu memiliki konsekuensi yang penting terhadap pengobatan yang tepat

Nilai lab berkorelasi dgn riwayat klien&pemeriksaan fisik utk memberikan pandangan menyeluruh

Dapat mencegah kerusakan kulit, kulit yang utuh merupakan pertahanan pertama terhadap mikroorganisme

Fungsi imun dipengaruhi oleh intake protein

4.

Defisit perawatan diri b.d gejala sisa stroke

Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri

KH:

-Klien terbebas dari bau, dapat makan sendiri, dan berpakaian sendiri

7. Observasi kemampuan klien untuk mandi, berpakaian dan makan.

8. Bantu klien dalam posisi duduk, yakinkan kepala dan bahu tegak selama makan dan 1 jam setelah makan

9. Hindari kelelahan sebelum makan, mandi dan berpakaian

10. Dorong klien untuk tetap makan sedikit tapi sering

Dengan menggunakan intervensi langsung dapat menentukan intervensi yang tepat untuk klien

Posisi duduk membantu proses menelan dan mencegah aspirasi

Konservasi energi meningkatkan toleransi aktivitas dan peningkatan kemampuan perawatan diri

Untuk meningkatkan nafsu makan

5.

Gangguan pola tidur b.d lingkungan &kurangnya privasi

Klien dapat memenuhi kebutuhan tiudur

KH:

Klien jarng terbangun pada malam hari

-Klien mudah tertidur tanpa merasa kesulitan

-Klien dapat bangun pada pagi hari dengan segar&tidak merasa lelah

1. Mengkaji pola tidur klien untuk merencanakan perawatan

2. Observasi medikasi & diet klien

3.Bantu klien mengurangi nyeri sebelum tidur dan posisikan klien dengan nyaman untuk tidur

4. Jaga lingkungan tenang, misalnya menurunkan volume radio&televisi

Kebiasaan pola tidur adalah individual. Data yang dikumpulkan secara komprehensif dan holistic dibutuhkan untuk memutuskan etiologi gangguan tidur

Sulit tidur bias merupakan efek samping medikasi

Klien mengatakan posisi yang tidak nyaman dan nyeri adalah factor yang sering menjadi penyebab gangguan tidur

Keramaian yang berlebih menyebabkan gangguan tidur

7.

Kurang pengetahuan b.d kurang mengakses informasi kesehatan

Pengetahuan klien meningkat

KH:

-Klien & keluarga memahami tentang penyakit Stroke, perawatan dan pengobatan

1. Mengkaji kesiapan&kemampuan klien untuk belajar

2. Mengkaji pengetahuan&ketrampilan klien sebelumnya tentang penyakit&pengaruhnya terhadap keinginan belajar

3. Berikan materi yang paling penting pada klien

4. Mengidentifikasi sumber dukungan utama&perhatikan kemampuan klien untuk belajar & mendukung perubahan perilaku yang diperlukan

5. Mengkaji keinginan keluarga untuk mendukung perubahan perilaku klien

6. Evaluasi hasi pembelajarn klie lewat demonstrasi&menyebautkan kembali materi yang diajarkan

Proses belajar tergantung pada situasi tertentu, interaksi social, nilai budaya dan lingkungan

Informasi baru diserap meallui asumsi dan fakta sebelumnya dan bias mempengaruhi proses transformasi

Informasi akan lebih mengena apabila dijelaskan dari konsep yang sederhana ke yang komplek

Dukungan keluarga diperlukan untuk mendukung perubahan perilaku